Perbadaan antara kernel modular dan kernel monolitik
Seperti pada kernel Linux mempunyai rancangan modular. Pada saat boot time,
hanya minimal resident kernel yang di-load ke dalam memori. Ini di karenakan
hanya modul-modul yang dibutuhkan saja serta di inginkan user yang akan
diproses, sebuah modul kernel dapat secara dinamik di-load ke dalam memori.
Kemudian secara
periode spesifik modul tidak ingin di aktifkan maka modul dapat di hapus dari
memori. Mekanisme dynamic loading ini dinamakan kmod. Dengan kata lain modul
tidak akan di-load apabila tidak diinginkan dan modul akan di gunakan apabila
di butuhkan. Salah satu keuntungan kernel yang bersifat modular, onta-ganti
hardware menjadi lebih mudah, karena tinggal menge-probe suatu modul, atau jika
belum ada hanya tinggal mem-build satu modul saja. Kerugiannya adalah relatif
rentan terhadapat masalah security, karena biasanya script kiddies memasukkan
suatu modul ke dalam kernel (dengan harapan proses yang dimilikinya tidak
diketahui oleh admin sistem yang bersangkutan)
Kernel
buildin(Monolitik)
Dengan Kernel monolitik lebih baik dari segi security,
sebuah kernel builtin (monolitik) akan relatif aman. Namun dari segi kemudahan,
jika kita menambah atau mengganti suatu hardware, maka otomatis harus
mengkompilasi ulang kernel .Namun demikian, skema kernel bagaimana yang lebih
sesuai, itu bisa diklarifikasi sesuai kebutuhan dan implementasi sistem yang
digunakan. Jika kernel monolitik ingin di jadikan modular, itu bisa dilakukan
oleh dari kernel monolitik, dengan cara setelah konfigurasi ditetapkan dalam
kernel monolitik dan di kompilasi maka dapat di ambil, bagian-bagian mana saja
yang akan dipisahkan untuk dijadikan modul-modul.
0 komentar:
Posting Komentar